1.Arti Dasar pengambilan keputusan
Kita
terkadang susah untuk mengambil suatu keputusan.ya saya contohkan yang lebih
mudah saja kalo kita sedang berada di Robinson ataupun Ramayana,saya sendiri
suka bingung kalo saya sedang membeli pakaian yang mana yang harus saya beli,
lalu disitu saya memikirkan hal yang harus saya beli disitulah kita melatih
berpikir untuk mengambil keputusan yang tepat.kalo kita membawa uang
banyak,kita pasti bisa membeli 1 atau 2 pakaian tanpa berpikir panjang
bagaimana kalo orang yang membawa uang pas-pasan? Kita pasti akan berpikir
keras mau membeli pakian yang mana dan berapa yang akan di belinya,kalo kita
salah langkah saja atau salah mengambil keputusan, akibatkan kita akan menyesal
sendiri,dan kalau sudah menyesal uang pun tidak akan bisa kembali lagi.
2. Jenis-Jenis
Keputusan Organisasi
Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi, keputusan yang diambil berdasarkan intuisi
atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti pengaruh
luar, dan factor kejiwaan lain
· Pengambilan
keputusan yang bersifat rasional, berkaitan dengan daya guna . masalah
–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional
keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif
, dalam masyarakat keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan
optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas batas nilai masyarakat yang
diakui saat itu .
· Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta, ada pendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan
itu didukung oleh sejumlah fakta yang memadai . sebenarnya istilah fakta itu
perlu kita kaitkan dengan istilah data dan informasi . kumpulan fakta yang
telah dikelompokan secara sistematis dinamakan data . sedangkan informasi
adalah hasil pengolahan dari data , dengan demikian data harus diolah terlebih
dahulu menjadi informasi yang akurat kemudian dijadikan sebagai pengambilan
keputusan
· Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman, seringkali terjadi bahwa sebelum mengambil
keputusan pimpinan meningat ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah
terjadi . peringatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip arsip
pengambilan keputusan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip arsip pengambilan
keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman pengalaman masa lampau . jika
ternyata permasalahan tersebut pernah teradi sebelumnya , maka pimpinan tinggal
melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidaknya dengan situasi dan
kondisi saat ini jika masih sama kita dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu
untuk mengatasi masalah yang timbul
· Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang, banyak keputusan yang diambil karena wewenang
yang dimiliki . setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas
dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi.
Secara garis besar, keputusan digolongkan menjadi 2 yaitu
keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin :
o
Keputusan rutin (Keputusan terprogram/keputusan
terstruktur) adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan
biasanya telah dikembangkan secara tertentu untuk mengendalikannya atau
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat
bawah. Contoh keputusan pemesanan barang.
o
Keputusan tidak rutin (Keputusan tidak terprogram/
tidak terstruktur) adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan
tidak bersifat rutin. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk
didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan
keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain
merupakan contoh keputusan tidak terprogram.
Dalam
mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, memiliki dasar
pengambilan
keputusan.
3.Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Menurut Terry (1989)
faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai
berikut:
1) Hal-hal yang
berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2) Setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
3) Setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan
orang lain;
5) Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian
harus diubah menjadi tindakan fisik;
6) Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7) Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8) Setiap keputusan
hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil
itu betul; dan
9) setiap keputusan itu
merupakan tindakan permulaan dari serangkaian
kegiatan berikutnya.
Kemudian terdapat 6 faktor lain yang juga ikut mempengaruhi
pengambilan keputusan :
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
4. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara
meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya
yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas
(borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang
mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih
pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar
global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah
bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara
lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada
pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat
pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur
organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
Dalam
manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1.
Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi,
perencanaan kerja dan
formulasi kebijakan.
2.
implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan
tindakan.
Midle Road artinya kepemimpinan yang
menekankan pada tingkat keseimbangan antara
tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata
lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan
untuk bekerja dengan memelihara
moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan
dalam Organisasi Organisasi apapun yang berdiri, tentu akan menggunakan
konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi (pandangan), harapan/tujuan,
tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua faktor itu harus diatur sehingga
bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain mesti ada konsep
kepemimpinan dalam organisasi. Pada tataran praktis-managerial, konsep
kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga dalam organisasi terkonsep rapi,
bersinergis, dan efektif.
1.
https://dayensobarna.wordpress.com
3 http://idhoidhoy.blogspot.co.id/2013/04/faktor-faktor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar